Agar Umbi Kentag Tumbuh Dengan Baik

    Tanaman kentang  akan tumbuh baik dan hasilnya tinggi apabila  di tanam pada tempat yang lingkungannya sesuai dengan syarat tumbuhnya. Keadaan lingkungan yang berpengaruh terhadap tumbuhnya tanaman adalah keadaan tanah dan iklim. Keadaan tanah yang perlu mendapat perhatian, yaitu  letak geografis tanah, keadaan tofografi tanah, sifat fisik –kiimia tanah dan biologis tanah. Sedangkan keadaan iklimnya, meliputi suhu dan kelembaban udara, curah hujan, penyinaran cahaya matahari dan angin.

     Tanaman kentang umumnya  tumbuh baik bila ditanam di dataran tinggi 1.500 s.d 3.000 m  diatas permukaan laut (dpl). Namun, sebagai pengecualian ada juga tanaman kentang yang tumbuh baik pada ketinggian 500 m  dan 800 m dpl. Ketinggian tempat berhubungan erat dengan keadaan iklim setempat yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

     Daerah dengan curah hujan 1.200 s.d 1.500 mm/tahun merupakan daerah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman kentang. Curah hujan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan tanaman kentang menjadi peka terhadap serangan penyakit.busuk batang atau busuk akar. Akibat lain yang ditimbulkan mutu umbi yang dihasilkan rendah, yaitu umbinya kecil-kecil, kulit umbi tipis dan mudah mengelupas serta produksinya menjadi rendah.

     Tanaman kentang tidak memerlukan persemaian, maka setelah dilakukan pemilihan bibit yang baik dan disimpan dengan cermat kemudian akan muncul titik-titik tumbuh. Tanda inilah menunjukkan bibit kentang sudah bisa  ditanam di tempat yang sudah dipersiapkan.

     Agar pertumbuhan tanaman kentang dapat tumbuh baik, jarak tanaman harus diatur, sebagai berikut : a) jarak antara baris 50 s.d 65 cm, b) jarak tanam di dalam baris 30 s.d 40 cm, dan c) kedalaman tanaman masuk ke tanah 5 s.d 10 cm. Pada musim penghujan, bibit di tanam lebih dangkal agar tidak banyak terendam air, sedangkan pada musim kemarau bibit kentang di tanam lebih dalam agar tidak mengalami kekeringan.

     Letakkan bibit-bibit kentang diatas pupuk kandang dengan kedalaman 7,5 s.d 12,5 cm. Usahakan agar tunas-tunasnya menghadap ke atas. Pada sebelah kanan dan kirinya berikan pupuk DS dan ZA dengan jarak lebih 5 cm dari bibit. Dalam satu hektar tanaman kentang diperlukan lebih kurang 800 s.d 900 kg pupuk DS dan ZA. Keperluan bibit kentang dalam satu hektar 1200 s.d 1500 kg dengan berat tiap umbinya antara 30 s.d 40 gram.

     Tanaman kentang tidak menghendaki kekeringan, meskipun sangat peka terhadap air yang berlebihan, terutama air yang menggenang. Jika terlalu kering maka suhu tanah akan menjadi panas dan kelembabannya turun. Umbi kentang memerlukan suhu dingin dengan kelembaban yang tinggi. Pada tanah yang suhu dan kelembabannya tidak stabil, tanaman kentang akan menghasilkan umbi yang bentuknya tidak menarik dan benjol-benjol. Lakukan penyiraman kentang pada musim kemarau.

     Setelah tanaman kentang berumur satu bulan, perlu dilakukan pendangiran, yaitu tanah disekitar tanaman perlu digemburkan agar peredaran udara menjadi lancar. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Rumput – rumput yang ada di sekitar tanaman juga perlu dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman kentang.

     Setelah tanaman kentang berumur 3 s.d 4 minggu, perlu dilakukan pembumbunan, yakni proses peninggian tanah. Pembumbunan akan memberikan keuntungan, antara lain : a) merangsang pembentukan akar baru sehingga umbi kentang yang dihasilkan bisa semakin banyak, b) membantu perkembangan umbi, c) memperkokoh berdirinya batang.

     Pada tanaman kentang biasanya, bunga tumbuh pada umur 25 s.d 30 hari. Bunga yang tumbuh tersebut sebaiknya dipangkas sebelum mekar. Kemunculan bunga bisa membuat umbi kentang tumbuh kecil-kecil, karena terjadi persaingan dalam penggunaan zat makanan untuk pembentukan umbi dan bunga.

                                           Sumardi

                                          Sumber :Dari berbagai bahan bacaan