Mengenal Hama Utama Tanaman Jagung

Menanam jagung tergolong mudah terutama bagi petani yang sudah berpengalaman. Teknis budidaya mulai dari pengolahan tanah, penanaman, perawatan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pascapanen sudah dikuasainya. Bahkan berbagai faktor di luar teknis budidaya seperti kondisi alam, cuaca dan iklim, pascapanen dan pemasaran pun tak lepas dari perhitungan petani. Hal ini dikarenakan kompleksitas faktor penentu keberhasilan atau kegagalan usahatani jagung.

Keberadaan hama merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan usahatani jagung terlebih apa bila diusahakan pada musim kemarau sering kali dikaitkan dengan meledaknya populasi dan serangan hama tanaman pangan dan hortikultura. Oleh karena itu sebelum menanam jagung perlu kita waspadai hama utama tanaman jagung yang dapat merusak dan menimbulkan kerugian, diantaranya adalah :

Penggerek Buah dan Batang

Heliothis armigera

Adalah salah satu hama penting dan utama yang menyerang tanaman jagung saat menjelang fase generatif (pembungaan hingga masa panen). Serangan hama ini menyebabkan daun menjadi rusak dan hasil  panen menurun. Selain menyerang pada bagian tongkol, hama ini juga memakan daun dan batang jagung. Oleh sebab itu maka tindakan pengendalian perlu segera dilakukan setelah gejala serangannya muncul.

Ostrinia furnacalis

mempunyai fase hidup yang cukup pendek yakni 2245 hari. Saat fase dewasa/imago (ngengat), akan aktif pada malam hari untuk bertelur dan meletakkan telurtelurnya di sekitaran malai bunga jagung. Saat telur ngengat menetas, maka larva akan menyerang tanaman jagung, memakan apa saja yang dilaluinya. Daun, batang dan tongkol adalah bagian tanaman yang menjadi sasaran utamanya.

Pemakan Daun

Valanga nigricornis

 Valanga (belalang) merupakan hama yang sangat merugikan terutama saat serangannya massif dan berkelompok. Serangan bermula saat telur yang diletakkan imago belalang di dalam tanah menetas. Fase nimfa dan imago adalah fase dimana agresi di areal penanaman jagung terjadi sangat aktif dan massif. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengendalian seefektif mungkin, salah satunya dengan pengolahan tanah yang baik agar telur belalang di tanah rusak.

Agrotis ipsilon

Adalah ulat agrotis atau yang lebih sering disebut black cutworn (ulat pemotong hitam) tak hanya memakan daun, tetapi benih baru yang baru berkecambah tak luput dari serangannya. Ulat ini akan aktif pada malam hari, sehingga tidak akan mudah ditemui pada siang hari karena bersembunyi. Pengendalian yang efektif adalah dengan pengolahan tanah yang baik dan sempurna. Sebagai langkah pencegahan anda bisa aplikasi insektisida granule (butiran) pada sekitaran lubang tanam.

Hama penggorok daun (leaf minners)

Hama putih palsu Cnaphaloclorosis medinalis, merupakan hama penting jagung dari tipe penggorok daun. Hama ini menyerang tanaman jagung, padi dan sorgum. Hama ini bekerja dengan cara menggorok daun hingga sisa tulang daunnya. Gejala serangannya terlihat jika pada tanaman muncul gulungan daun. Di dalam gulungan daun, larva hama putih palsu akan memakan pucuk tanaman jagung sampai bewarna putih. Pengendaliannya bisa dilakukan secara teknis atau mekanis. Secara teknis dengan cara menghindari terjadinya genangan pada lahan, secara mekanis yakni dengan mengumpulkan satu persatu ulat lalu kemudian mengeradikasinya pada tempat yang aman.

Hama penghisap daun

Hama penghisap daun Nezara viridula, atau kepik hijau merupakan hama penghisap daun penting utama yang bersifat polifag, pemakan beberapa jenis famili tanaman seperti pada jagung, tanaman legum, ketang, tembakau, cabai dan kapas. Hama ini menjadi penting karena menghasilkan zat toksik sehingga menyebabkan tanaman layu. Namun pengendalian dengan insektisida secara efektif bisa mengurangi populasinya.

Ruslia Atmaja

Sumber       : Balitserealia, Badanlibang Pertanian, belajartani.com 2019