Sigarpunbulat

FILOSOFI SIGARPUN BULAT

” Makna, Harapan dan Implementasinya ”

Lumajang, 21 April 2017

--------------------------------------------------

GAMBARAN SINGKAT RIWAYAT :

Lumajang, sebagai wilayah Agraris; 80 persen lebih penduduk bermatapencaharian sebagai petani. Lahan pertanian sebagai sumber pangan (hasil pertanian); berdasarkan data semester I Tahun 2011 menunjukkan kondisi yang hampir kritis, dengan kandungan bahan organik tanah berkisar : 0,63 – 1,51 %.

Di sisi lain; nilai produksi dan produktivitas hasil pangan; khususnya padi, tahun 2011 hanya mampu mencapai 5,88 ton/hektar di bawah rata-rata Jawa Timur. Salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya penggunaan Benih Unggul (Padi) Bersertifikat.

Berdasarkan kedua hal tersebut, dengan memperhatikan prioritas pembangunan Lumajang Tahun 2009 – 2014; bahwa salah satu prioritas pembangunan Lumajang adalah Bidang Pertanian; maka Upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hasil Pertanian (pangan), adalah hal yang mutlak.

Atas pertimbangan tersebut, maka strategi yang wajib ditempuh berkenaan dengan Upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hasil Pertanian (Pangan) adalah melalui kegiatan :

Mengembalikan, melestarikan dan meningkatan kandungan bahan organik tanah/lahan; salah satu diantaranya adalah peningkatan penggunaan pupuk organik;

Meningkatkan penggunaan benih unggul bersertifikat;

Melalui berbagai kajian, dengan melibatkan aktif peran masyarakat (petani), akademisi dan Insan-Insan Peduli Pertanian Lumajang; maka Pemerintah Lumajang menetapkan kebijakan dan melauncing atas kedua langkah dimaksud dalam sebuah aksi, yakni : Aksi-Gerakan Pemupukan Organik dan Benih Unggul Bersertifikat (SIGARPUN BULAT), dan dicanangkan pada tanggal 15 Desember 2011 bertepatan dengan Peringatan Hari Jadi Lumajang (HARJALU) ke-756 Tahun 2011.

Dari uraian tersebut, bahwa makna sesungguhnya dari SIGARPUN BULAT ini adalah :

Bahwa pangan dihasilkan dari lahan/sawah. Maka kesuburan lahan harus dijaga dan ditingkatkan;

Untuk menghasilkan produk / hasil yang tinggi dan bermutu, maka harus diawali dari sesuatu (benih/bibit) yang bagus. Sebagaimana filosofi jawa : Bobot, Bibit dan Bebet;

Terlebih dan terpenting dikaji dari fungsi Negara /Pemerintah, termasuk saya selaku Bupati; menyadari dengan sepenuh hati bahwa Saya selaku Bupati juga bertanggung jawab atas kesuburan dan kelestarian lahan Lumajang, agar tercapai produksi pertanian yang tinggi dan bermutu; untuk mendudung perwujudan masyarakat Lumajang yang Sejahtera dan Bermartabat (Lumajang Sugih – Lumajang Sae); sebagaimana Visi Lumajang;

Komitmen ini tentu menjadi Harapan yang sangat penting bagi Saya, selaku Bupati bersama semua elemen di Lumajang; yang menjadikan bahwa : LAHAN INI MERUPAKAN WARISAN YANG TERMULIA BAGI GENERASI LUMAJANG.

BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA ... ???

SIGARPUN BULAT merupakan sebuah janji, tekad dan komitmen; sehingga secara anggaranpun Saya melakukan berbagai intervensi; diantaranya adalah : Penghormatan kepada para Kelompok Tani (sebagai ujung tombak pertanian), melalui anggaran operasional Kelompok Tani; penguatan kelompok usaha untuk mengasilkan bahan pupuk organik. Ke depan, suporting pendanaan pupuk organik (pupuk bersubsidi);

Alhamdulillaah, atas berbagai langkah Pemerintah dan dengan dukung penuh jajaran kelompok tani serta insan-insan peduli pertanian Lumajang; maka secara data dapat Saya sampaikan capaian sebagai berikut :

Penggunaan pupuk bersubsidi (organik) pada tahun 2011 sebesar 3.586 ton, dan tahun 2015 meningkat mencapai 11.195 ton;

Produksi Benih Unggul (Padi) bersertifikat tahun 2011 sebesar 4.860 ton dan tahun 2015 meningkat menjadi 6.040 ton;

Produktivitas Padi tahun 2011 sebesar 5,88 ton/hektar, tahun 2016 mencapai 6,10 ton/hektar;

Kandungan bahan organik tanah tahun 2015, tercatat rata-rata mencapai 0,95 – 2,83 %

Dari keempat data tersebut menunjukkan bahwa kebijakan SIGARPUN BULAT telah menuai hasil secara bagus; baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

 

PENETAPAN LOGO SIGARPUN BULAT

Berdasarkan atas hasil yang dicapai tersebut; maka Saya berupaya untuk menetapkan Logo, sebagai Tanda sekaligus Tetenger (bhs. Jawa). Dan Logo SIGARPUN BULAT ini Saya Canangkan pada tanggal 29 Desember 2015 sebagai berikut :

LOGO SIGARPUN BULAT

Atas logo tersebut, Saya telah mengajukan Permohonan Hak Paten kepada Menteri Hukum dan HAM RI; melalui Surat Nomor : 050/187/427.31/2016 tanggal 11 Juli 2016 dan telah memperoleh jawaban resmi dari Menteri Hukum dan HAM RI melalui surat Nomor : HKI.4-HI.06.06.06-259/2016 tanggal 3 Agustus 2016. Insyaa Allah saat ini sedang dilakukan proses penajaman untuk memperoleh Hak Paten dimaksud.

SEKILAS FILOSOFI LOGO ” SIGARPUN BULAT ”

Sehelai Daun Warna Hijau; dengan ditandai satu rongga masuk ke dalam dan ada tiga pucuk; diartikan/dimaknai sebagai berikut :

Warna Hijau, dari sisi keilmuan adalah warna zat hijau daun; yang menandakan bahwa tanaman dalam kondisi sehat; yang dihasilkan melalui lahan/tanah yang subur dan lestari (kandungan bahan organik tanah optimal). Inilah aspek .. Aksi-Gerakan Pemupukan Organik ( SIGARPUN )

Satu rongga masuk menunjukkan bahwa secara birokrasi pelayanan pemerintah / bidang pertanian harus dilakukan secara ikhlas; untuk menghasilkan tiga dimensi pelayanan birokrasi; yakni : Dimensi Ketuhanan, Dimensi Kedisplinan dan Dimensi Kepemimpinan; yang menjadi unsur keteladanan pelayanan birokrasi;

Bulat Kuning, maknanya bahwa secara keilmuan diharapkan tanaman yang tumbuh subur menghasilkan produk bagus (kuantitas dan kualitas). Dan hal ini diharapkan dihasilkan dan menghasilkan produksi, benih dan bibit yang berkualitas. Inilah aspek : Benih Unggul Bersertifikat ( BULAT );

Lingkaran warna Biru, menunjukkan dan diharapkan bahwa manakala lahan pertanian Lumajang subur (organik optimal) dengan tanaman dari benih unggul bersertifikat, maka diharapkan produksi meningkat dan baik. Dengan demikian Masyarakat Lumajang mampu hidup sejahtera dan bermartabat (Warna Biru : Ketenangan hidup dan kehidupan);

Warna Dasar Merah Putih, menunjukkan bahwa SIGARPUN BULAT tidak hanya untuk Lumajang. Artinya, bahwa karena SIGARPUN BULAT sangat berdampak posistif terhadap Lahan dan Pangan Lumajang; maka SIGARPUN BULAT layak dipersembahkan untuk Negeri Tercinta Indonesia.

NKRI HARGA MATI

SIGARPUN BULAT selalu di hati

Dari LUMAJANG – Untuk INDONESIA

Terima kasih