Peternakan Rakyat Tumbuh dari Desa, Penopang Ketahanan Pangan dan Ekonomi Daerah

Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan bahwa kekuatan ekonomi daerah sejati tumbuh dari desa. Salah satu buktinya adalah peternakan rakyat yang dikelola langsung oleh masyarakat dan menjadi tulang punggung ketahanan pangan Lumajang.

Hal itu disampaikan Bunda Indah saat menghadiri Kontes Domba Bupati Lumajang Cup 2025 di Bukit Jenggolo, Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Minggu (26/10/2025). Ia menyebut, sektor peternakan rakyat memiliki nilai strategis tidak hanya sebagai sumber penghidupan keluarga, tetapi juga sebagai fondasi kemandirian ekonomi daerah.

“Peternakan rakyat tumbuh dari desa dan dikelola oleh masyarakat. Ini bukan hanya tentang ternak, tetapi tentang kemandirian ekonomi, ketahanan pangan, dan kesejahteraan keluarga,” tegasnya.

Menurut Bunda Indah, peternakan rakyat merupakan potret ekonomi yang berakar kuat di masyarakat. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, sektor ini terbukti tangguh karena berbasis pada kerja kolektif, gotong royong, dan nilai-nilai lokal.

“Selama desa berproduksi, Lumajang akan tetap berdiri tegak. Peternak adalah penjaga ekonomi rakyat sekaligus benteng ketahanan pangan kita,” ujarnya.

Bunda Indah juga mencontohkan keberhasilan Kambing Senduro sebagai ikon peternakan unggulan Lumajang. Ras kambing lokal ini menjadi bukti kemampuan masyarakat desa mengembangkan sumber daya genetik hingga dikenal di tingkat nasional.

“Kambing Senduro lahir dari tangan-tangan peternak desa. Ini bukti bahwa inovasi dan keunggulan bisa tumbuh dari akar rumput, bukan hanya dari industri besar,” katanya.

Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Lumajang terus memperkuat ekosistem peternakan rakyat dengan pendekatan menyeluruh: mulai dari peningkatan kualitas bibit, penguatan koperasi peternak, hingga memperluas pasar produk turunan seperti susu, pupuk, dan olahan daging.

“Pemerintah hadir bukan sekadar memberi bantuan, tapi membangun sistem agar peternak mandiri dan berdaya saing. Peternakan harus menjadi sektor yang produktif dan bernilai tambah,” jelasnya.

Kontes Domba Bupati Lumajang Cup 2025 diikuti 167 peserta dari sembilan kabupaten di Jawa Timur. Bagi Bunda Indah, ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi wadah mempertemukan semangat, pengalaman, dan inovasi antarpeternak.

“Ini bukti bahwa desa-desa kita hidup dan produktif. Mereka tidak hanya menjaga tradisi, tapi juga membangun masa depan ekonomi daerah,” tuturnya.

Bunda Indah berharap, semangat peternakan rakyat terus diwariskan kepada generasi muda. Ia menilai, regenerasi menjadi kunci agar potensi desa terus berkembang dan mampu menjawab tantangan pangan masa depan.

“Peternakan bukan hanya warisan orang tua, tapi peluang masa depan. Dari desa, dari rakyat, kita bangun kemandirian Lumajang,” tegasnya.

Dari Bukit Jenggolo, Lumajang meneguhkan diri sebagai pusat peternakan unggulan Jawa Timur, tempat di mana kerja keras, kebersamaan, dan ketangguhan rakyat desa menjadi kekuatan utama membangun ekonomi daerah yang berdaya dan berkelanjutan. (MC Kab. Lumajang/RAA/An-m)