Lumajang – Program Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) Padi yang digelar Kelompok Tani (Poktan) Karya Makmur, Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, terbukti mampu meningkatkan pengetahuan sekaligus pendapatan petani. Kegiatan ini berlangsung di lahan seluas 25 hektare dengan melibatkan 25 peserta, terdiri dari 7 perempuan dan 18 laki-laki.
PPHT dilaksanakan selama 15 kali pertemuan. Pertemuan pertama diawali dengan koordinasi dan sosialisasi, dilanjutkan perencanaan, 12 kali aksi lapang, dan ditutup dengan temu lapang pada pertemuan ke-15. Para peserta mempelajari berbagai topik penting, antara lain agroekosistem dasar, pengenalan hama dan penyakit, prinsip PHT, penggunaan pupuk dan agens hayati, pestisida nabati, hingga bioekologi dan pengendalian tikus.
Selama kegiatan, petani juga memproduksi sarana pendukung PPHT, seperti pupuk organik padat sebanyak 25 ton, PGPR 120 liter, trichoderma 8 kilogram, beauveria bassiana 50 liter, pestisida nabati 50 liter, serta PSB 75 liter. Selain itu, mereka membuat 30 bumbung konservasi, 2 unit rumah burung hantu, dan 7 tenggeran. Dukungan juga datang dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang yang menyalurkan tambahan 1 unit rumah burung hantu.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada kemampuan peserta. Nilai rata-rata pre test sebesar 49 melonjak menjadi 80,2 pada post test, atau naik 63,7 persen. Hal ini membuktikan PPHT efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani di lapangan.
Dari sisi produksi, hasil ubinan lahan PPHT mencapai 6,64 kilogram, lebih tinggi dibandingkan non-PPHT yang hanya 6,36 kilogram. Analisis ekonomi juga mencatat peningkatan pendapatan petani sekitar 5,9 persen dibanding pola budidaya lokal.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, Retno Wulan Andari, mengapresiasi kegiatan ini. “Kegiatan ini menguntungkan petani karena hasilnya melimpah dan memperbaiki ekosistem lingkungan di sekitar sawah,” ujarnya.
Dengan capaian tersebut, PPHT Padi di Desa Sukosari menjadi bukti nyata bahwa pendekatan ramah lingkungan tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus kesejahteraan petani.